Selasa, 21 Agustus 2018

Terungkap Fakta kisah kesabaran istri pertama yang dimadu Dukun Pelet Cinta

Terungkap Fakta kisah kesabaran istri  pertama yang dimadu Dukun Pelet Cinta Keharusan seseorang istri ialah taat serta patuh pada suami. Apa pun yang diperintah oleh suami saat itu baik serta mematuhi Agama, karena itu istri mesti mematuhinya. Sekalinya hal tersebut ialah kemauan suami untuk menikah lagi. 



Walau dimadu ialah perihal yang begitu menyakitkan hati seseorang istri, akan tetapi bila ini telah jadi kehendak suami serta tujuannya juga untuk kebaikan, karena itu istri juga mesti ridho serta patuh pada suaminya. 

Seperti suatu cerita yang wajibbaca kutip dari posting di Facebook yang menceritakan mengenai seseorang istri yang dimadu tiga oleh suaminya. Cerita yang benar-benar mengharukan serta bisa jadikan hikmah buat beberapa suami yang mempunyai kemauan untuk menikah lagi akan tetapi belumlah terasa bisa melakukan perbuatan adil pada istri-istrinya, semestinya mengurungkan tujuannya itu, karena hal tersebut bila masih dikerjakan, akan membuat banyak perasaan terluka. Hingga akan tidak terbentuk keselarasan serta ketentraman dalam rumah tangga. MADUKU~ 
Teman dekat sekarang ini saya ada di tanah suci mekkah, 2x telah saya menginjakkan kakiku di tanah suci ini. Akan tetapi, yang ke-2 ini begitu lebih membuat saya sadar dari tiap-tiap akhlak kurang baik yang sempat saya catatkan dalam keluargaku terkasih, lebih pada dinda maduku. 

Seperti menjadi wanita normal, kadang terlintas dalam hati perasaan ketidaksukaan serta ketidaknyamanan saat sang suami terkasih memohon untuk ta'addud, akan tetapi begitu saya juga mendamba jadi istri yang sami'na wa atha'na pada Allah, Rasulullah serta suami. 

Menjadi apa ini satu keterpaksaan karena agama sampai saya mengijinkan suamiku menikah lagi dengan pilihan dia sendiri, saya tidak paham. 

Wanita yang ingin dinikahi suamiku ialah seseorang gadis berumur 25 tahun, suamiku sendiri berumur 35 tahun serta saya, umurku 34 tahun. 

Awal-awal suamiku kenal dengan gadis ini ialah dari jaringan facebook, suamiku terasa pas dengan gadis ini, karena tidak mau berlarut-larut dalam gelimang dosa yang terbalut dengan sama-sama membawa beramar ma'ruf karena itu dengan santun nya suamiku memohon izin saya untuk menikah dengan gadis ini. 

Tidak sekalinya suamiku berbohong pada ku karena prinsip dia " tidak pantas seseorang hamba berbohong karena cuma akan menghadirkan kesia-siaan." 

Beberapa hari saya belajar membenahi hati, mempersiapkan perasaan dengan sebaik-baiknya untuk terima keinginan suamiku yang benar-benar meremukkan hati. 

Akan tetapi lagi, saya betul-betul menyukai suamiku mustahil saya membiarkan suamiku selalu larut dalam perasaan bersalahnya karena sudah akan akhiri kekeliruan itu dengan jalan syar'i yakni menikah dengan gadis itu. 

Lihatlah suamiku begitu bijiksananya mempunyai pemikiran semacam ini, itu bermakna suamiku ialah seseorang lelaki yang bertanggungjawab atas semua perbuatan yang ia kerjakan. Serta pada akhirnya akupun mengijinkan suamiku menikah dengan gadis itu dengan penuh rasa sedih yang menghujam uluh hati, apa saya tidak ikhlas? Apa saya tidak ridha dengan suamiku menikah lagi? Sia-sia ulas ini, toh saya tidak dapat membiarkan suamiku dalam kekalutan menekuni kemaksiatan. 

Alhamdulillah,,, istri yang diambil suamiku nyatanya dia ialah seseorang wanita yang berakhlak baik. Langkah baju dia yang syar'i, langkah papar bicara dia yang sopan, benar-benar betul-betul tidak salah suamiku pilih matsna. Saya biasa menyebut dia dinda serta dia biasa memenggil saya yunda. 

Begitu kami berdua begitu akrab seperti kakak beradik, dia juga benar-benar perhatian pada ke-2 anak ku, tetapi astagfirullah syaitan apakah dahulu yang nyangkut dalah hatiku, tidak sedikitpun perasaan senang itu terlintas dalam hatiku, kebaikannya tidak dapat menaklukkan perasaan tidak suka serta perih ku, hatiku berontak untuk mempunyai madu Terungkap Fakta kisah kesabaran istri  pertama yang dimadu Dukun Pelet Cinta

Dua tahun pernikahan maduku serta suamiku belum dikaruniyai anak, sesaat akupun juga tidak ada keinginan lagi untuk memiliki kandungan. Karena itu saya mencari langkah bagaimana saya dapat membalas sakit hatiku ini. Pada akhirnya inspirasi itu muncul juga. 

Dalam suatu majlis ta'lim di mana biasa saya analisis dengan suami serta maduku, ada seseorang akhwat yang masih tetap gadis namanya lirna. Lirna ini begitu takjub sekali lihat keakraban kita bertiga, umur dia masih tetap 20 tahun, dia juga termasuk dari keluarga yang kurang dapat, karena itu saya menekan suamiku supaya ingin menikah dengan lirna ini. 

Saya berhujjah supaya bisa menolong perekonomian keluarga dia. Sebenarnya suamiku malas untuk menikah lagi, dua cukup sudah baginya, tetapi saya selalu memaksa suami ku untuk menikah dengan lirna ini. Dari dahulu suamiku belum pernah menampik apa-apa yang saya mohon, serta waktu itupun saat saya memohon suamiku untuk menikah dengan Lirna, dia juga mengabulkan walau saya mesti menanti beberapa waktu. 

Begitu saya begitu meyakini jika dinda maduku akan juga rasakan sakit yang persis sama dengan yang saya alami sewaktu dahulu saat suamiku menikah dengan dia,berikut yang saya kehendaki yakni membalas sakitku. 

Ideku berjalan dengan lancar, suami mau mengabulkan permintaanku, serta keluarga lirna juga sepakat. Saya memohon supaya suami tidak memberitahu hal ini pada maduku, saya sendiri yang akan memberitahunya, dengan beralasan supaya saya serta maduku makin akrab. 

Saat hari ijab qabul akan berjalan saya lihat muka maduku yang penuh dengan sinyal bertanya besar, saya juga lihat kebingungan yang menyelimutinya dianya, mungkin saja dia tidak berani bertanya sama orang yang lain mengenai berita yang telah tersebar dikampung kami,jika suami kami akan menikah lagi. 

Dengan perasaan gundah dia beranikan diri menanyakan kepadaku, benarkah suami kami akan menikah lagi, serta saya jawab ya. Remuk telah hati maduku ini, tanpa awal mulanya diberitahu, air mata itu sudah menggenang dipelupuk matanya,mungkin saja dia terasa begitu terhina. serta ini yang ku kehendaki, yaaa balas dendam ku sudah tercukupi. 

"Barakallahuu lakumaa wabarah 'alaikuma wajama'aa bainakumaa fii khair, abi, dek Lirna mudah-mudahan jadi pernikahan yang sakinah mawaddah warahmah, Amin Ya Rabb," beberapa kata ini yang muncul dari mulut maduku. 

Senyum di bibirnya meningkatkan keindahan mukanya, gemulai langkah dia berjalan seperti tidak ada perasaan tidak suka, madu ku ridha dengan pernikahan suami. Semestinya saya banyak berteladan pada maduku, mengenai keikhlasan serta kesabarannya. Tetapi tidak, saat itu, saya betul-betul tidak suka dia, serta tidak suka ini tetap saya tutupi. 

Malam itu saat acara resepsi pernikahan suamiku dengan dek Lirna tuntas dan beberapa tamu undangan telah pulang. Maduku dinda mendekati saya, memberi tahu jika bapaknya wafat, dengan lembut saya berkata. 

"Dinda malam hari ini ialah malam bahagia Abi dengan madu kita dek Lirna, tegakah kita akan mengakibatkan kerusakan malam yang indah ini buat mereka, dinda sabar ya... nantikan sampai tiga hari,kelak kita saling kasih tahu Abi, sabar ya,,mudah-mudahan Allah meridhai semua amal perbuatan sewaktu hidup ayah . amin ya Rabb. 
"Hah begitu saya begitu bahagia, saat lihat air mata menetes dari pelupuk mata maduku itu, saya tahu hatinya begitu pedih lihat suami yang nikah lagi tanpa pemberitahuan lebih dulu, serta sekarang bapaknya wafat, sesaat dia tidak dapat lihat jenazahnya. lengkaplah kebahagiaan malam itu, saya begitu senang menyakiti maduku,. 
Akan tetapi... Ketawadhu'an serta kesabaran itu tetap bersama dengan maduku dinda, di antara istri-istri suamiku cuma maduku dinda ini yang repot mengatur rumah tangga kami,seperti bersih-bersih rumah, nyuci pakaian, intinya persis sama dengan seseorang pembantu, akan tetapi dia tidak pintar memasak seperti saya serta maduku dek Lirna. 

Suamiku kelihatannya juga tidak seperduli dahulu sama dia, hmmmm begitu saya ialah wanita yang mujur dapat ambil simpati suamiku. 

Mungkin saja bila saya telah menjadi dia, alangkah malang nasibku menjadi istri ke-2 yang tidak diperdulikan lagi sama suami,tentulah begitu kesepian,tidak ada anak yang temani dalam kesendiriaan, akan tetapi lagi dia ialah matsna yang shalihah,dia tidak mengukur kesepian itu karena ketidak pedulian suami, kesendirian karena tidak ada momongan,dia cukuplah bahagia dapat jadi istri yang taat sama suami, menolong saya momong anak-anakku serta ridha atas perlakuan suami, baginya telah lebih dari cukuplah. 

Saya tahu persis rasa sedih itu menyemburat di balik muka maduku dinda, lebih saat dek Lirna madu kita menyampaikan kabar ada janin dalam kandungannya, satu bulan lalu dalam rahimku juga ada janin juga, Subhanallah saya hamil,,, alangkah bahagianya kami, saya serta madu ku dek Lirna. 
Waktu itu kami berempat kumpul dalam rumahku. Abi ingin membawa dua istrinya untuk berkunjung ke tanah suci Mekkah, karena itu undian juga dikerjakan, dengan melipat kertas yang didalam telah tercantum nama kita bertiga, saya, maduku dinda, serta maduku dek Lirna. Terungkap Fakta kisah kesabaran istri  pertama yang dimadu Dukun Pelet Cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar